Wednesday, August 24, 2016

Bagian Bagian Bunga beserta Fungsinya

Bagian Bagian Bunga beserta Fungsinya

Hai Ketemu lagi bersama admin BAB (Bram amat Baik), kali ini akan posting dengan Bagian Bagian Bunga beserta Fungsinya.

Bunga adalah organ pada tumbuhan yang memunyai kegunaan sebagai tempat berlangsungnya perkembangbiakan generatif melalui proses pembuahan serta penyerbukan. Bunga sejatinya ialah modifikasi tunas daun atau tunas batang dimana bentuk, warna, dan susunannya di sesuaikan atas kepentingan tumbuhan tersebut.
Dari keanekaragaman bagian-bagian tersebut, bunga dapat memancarkan keelokan dan keindahan nya. Untuk lebih jelasnya, berikut akan kita bahas lebih dalam bagian bagian bunga beserta fungsinya.
Bagian Bagian Bunga dan Fungsinya, Bagian Bunga, Fungsi Bunga
Bagian Bunga beserta Fungsinya

Bagian Bagian Bunga beserta Fungsinya

Pada umumnya bagian bunga sempurna dibagi menjadi 2, yaitu bagian Fertil dan bagian Steril. Apakah itu bagian Fertil dan bagian steril ? kedua bagian tersebut akan kita bahas sebentar lagi, untuk saat ini kita akan bahas terlebih dahulu bagian-bagian bunga dan fungsinya, berikut pembahasannya:
1. Ibu tangkai bunga atau tangkai induk (pedunculus)
Tangkai bunga (bahasa latin: Rachis Pedunculus) adalah bagian awal dari sebuah bunga. Pedunculus (tangkai induk) bunga merupakan cabang kelanjutan dari sebuah ranting atau batang pohon / tanaman untuk menuju bunga.
2. Tangkai bunga (pedicellus)
Pedicellus adalah bagian yang sering kita jumpai, seperti yang kita ketahui tangkai bunga merupakan bagian bunga yang berada pada bagian bawah. Pedisellus (Tangkai bunga) inilah yang kerap kita jadikan sebagai bagian bunga yang kita petik dari pohonnya. Sehingga tangkai bunga berfungsi sebagai penopang dan penghubung antara tangkai dan juga ranting.
3. Dasar Bunga (receptacle)
receptacle addalah bagian bunga yang menjadi bagian dari ujung tangkai bunga, receptacle  ini berguna sebagai tempat melekatnya mahkota bunga.
4. Daun tangkai bunga (brachteola)
Brachteola adalah bagian bunga berupa daun yang yang berfungsi sebagai daun pelindung. Daun tangkai bunga (Brachteola) ini tampak di luar bungan dan bisa terlihat. Daun ini berada pada bagian pangkal dari tangkai bunga.
5. Daun pelindung (brachtea)
Bagian pelingdung bunga (Brachtea), bagian ini berbeda dengan kelopak bunga, karena Brachtea ialah daun terakhir yang menjadi tempat tumbuhnya bunga. Jadi, pada bagian ketiak daun ini, sang bunga berkembang serta tumbuh.
6. Mahkota bunga (Corolla)
Corolla merupakan salah satu bagian bunga yang seringkali direpresentasikan sebagai bunga itu sendiri. karena mahkota bunga merupakan bagian paling luar dari sebua struktur keseluruhan bunga, yang biasanya memiliki warna yang cerah dan juga menarik. Mahkota bunga juga memilki susunan dan juga bentuk yang berbeda pada setiap bunga, sehingga sering djadikan indikator utama dari keindahan dankecantikan dari sebuah bunga

7. Daun buah (carpell)
Carpell merupakan bagian fertil berupa ovalum (bakal biji) berkelompok membentuk putik (pistill).
8. Daun mahkota (petal)
Petal merupakan perhiasan bunga warnanya mencolok, berkelompok, serta membentuk corolla (mahkota bunga).
9. Kelopak bunga (sepal)
Sepal (kelopak Bunga) adalah bagian bunga yang berupa kuncup saat bunga belum mekar. kelopak bunga berfungsi membantu menjaga bunga yang belum mekar. Saat bunga sudah sedikit mekar, maka kelopak bunga akan ikut membuka, serta membiarkan bunga tersebut mekar. saat bunga sudah mekar degan sempurna, kelopak bunga akan membentuk seperti bagian dasar sebuah bunga.
10. Benang sari (stamen)
Benang Sari adalah bagian yang sering disebut sebagai alat kelamin jantan sebuah bunga. Stamen berfungsi untuk membantu proses reproduksi dan juga perkembang biakan di sebuah bunga, yang nantinya dapat menumbuhkan tanaman baru. Stamen (Benang sari) terdiri dari 3 bagian utama. yaitu Tangkai sari (filament), Serbuk sari (polen), Kepala sari (antheral).

Bagian Fetil

Bagian fertil merupakan bagian bunga yang secara langsung berpengaruh terhadap terjadinya proses penyerbukan dan pembuahan pada bunga itu sendiri. terdapat dua Bagian bunga fertil yaitu kepala putik (pistillum) serta benang sari (Stamen).

Bagian Steril

Bagian steril merupakan bagian bunga yang hanya berfungsi sebagai perhiasan dan kelengkapan bunga itu sendiri. Ia tidak secara langsung mempengaruhi terjadinya proses penyerbukan dan pembuahan. Bagian bagian bunga steril misalnya ibu tangkai bunga (pedunculus), daun tangkai (brachteola), dasar bunga (receptacle), daun pelindung (brachtea), daun mahkota (petal), tangkai bunga (pedicellus) dan daun kelopak (sepal),.
Nah tentu saja, bunga memiliki banyak kontribusi dan juga fungsi yang sangat bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup, layaknya manusia dan hewan, oleh karenanya harus kita jaga dengan baik keanekaragaman hayati yang ada di bumi kita ini.


Kalimat Majemuk



Kalimat Majemuk 


Hai semua, ketemu lagi dengan admin Bram, kali ini aku akan mempost tentang Kalimat Majemuk, yang merupakan pelajaran Bahasa Indonesia. Yuk Belajar!

1.  Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah suatu bentuk kalimat luas hasil penggabungan atau perluasan, sehingga membentuk satu atau pola kalimat baru disamping pola kalimat yang sudah ada. Kalimat majemuk dibedakan menjadi:

1.1.       Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat hasil penggabungan yang hubungan antara pola kalimat di dalamnya sederajat.
Ciri-ciri kalimat majemuk setara adalah :
·         Kedudukan pola-pola kalimat memiliki tingkat sederajat.
·         Penggabungan kalimat disertai dengan perubahan intonasi.
·         Konjungsi atau penghubung adalah pembeda sifat keselarasan pola.
·         Pola umum urairan jabatan kata adalah S P + S P
Contoh : Ibu memasak dan Ayah membaca koran.

1.2.       Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya dirapatkan karena kata-kata atau prase dalam kalimat tersebut menduduki jabatan yang sama. Pengerapatannya diperoleh dengan menghilangkan unsur-unsur yang sama sehingga diperoleh kalimat gabung yang lebih efektif, jelas dan tegas.
Ciri-ciri kalimat majemuk rapatan adalah
·         Intonasi ada kesenyapan antara pernyataan 1 dan berikutnya.
·         Bagian pola kalimat baru ada yang dibuang sehingga merupakan kalimat minor.
·         Pola uraian (misalnya subjek sama) satu dirapatkan/dihilangkan.
Contoh : Adik dan Kakak membaca buku.

1.3.       Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sehingga perluasan iu membetuk satu atau beberapa pola baru, selain pola yang sudah ada. Bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk pola kalimat baru disebut Anak Kalimat, sedangkan kalimat yang tetap disebut Induk Kalimat.
Ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat adalah:
·         Perubahan Intonasi terdapat kesenyapan antara pernyataan 1 dan pernyataan 2.
·         Perluasan bagian kalimat tunggal membentuk pola baru.
·         Bagian pola kalimat menjadi anak kalimat.
·         Bagian yang tetap menjadi induk kalimat.
·         Anak kalimat bergantung pada induk kalimat.
·         Nama anak kalimat sesuai dengan bagian jabatan yang diperluas.
·         Kalimat langsung dan tak langsung selalu merupakan kalimat majemuk bertingkat.
·         Induk kalimat adalah subjek yang berkata, bertanya atau menjawab.
·         Anak kalimat adalah isi yang terkandung dalam pembicaraan tersebut.
Contoh : Saya akan membangun negeri ini andaikata saya presiden.

1.4.       Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran adalah kalllimat majemuk yang merupakan campuran dari ketiga kalimat majemuk di atas.

Tuesday, August 9, 2016

Asta Aiswarya


Pengertian Asta Aiswarya dan Bagian-Bagiannya

Om Swastyastu, Om Sri Tat Ram, Kali ini Admin Bram akan membagikan paparan-paparan Agama Hindu tentang "ASTA AISWARYA DAN BAGIAN-BAGIANNYA" Yuk Belajar.

A. Pengertian Asta Aiswarya

Asta Aiswarya berasal dari bahasa sansekerta, yakni dari kata Asta yang berarti delapan, dan kata Aiswarya yang berarti kemahakuasaan (Midastra, 2007: 2). Dengan demikian, Asta Aiswarya mengandung arti delapan sifat kemahakuasaan Tuhan. Asta Aiswarya dapat digambarkan sebagai kemahakuasaan Ida Shang Hyang Widhi sebagai Padma Asta Dala (teratai berdaun delapan). Pada umumnya digunakan untuk menyebutkan arah mata angin yang di dalamnya terdapat dewa penguasa. Kedelapan kelopak padma ini melambangkan keseimbangan yang ada di alam semesta. Kedelaan kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi tersebut meliputi :Anima, Laghima, Mahima, Prapti, Prakamya, Isitwa, Wasitwa, dan Yatrakamawasaitwa.

B. Bagian-Bagian Asta Aiswarya

Penjelasan tentang sifat kemahakuasaan Tuhan, menurut Bantas (2004: 41) dalam Kitab Wrhaspati Tattwa Sloka 66 adalah Asta Sakti atau Asta Aiswarya. Adapaun Pembagian dari Asta Aiswarya adalah :
  1. Anima

    Anima dari Asta Aiswarya ialah sifat yang halus bagaikan kehalusan atim yang dimiliki oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
  2. Laghima

    Laghima dari Asta Aiswarya ialah sifat ringan yang amat ringan, lebih ringan dari ether.
  3. Mahima

    Mahima dari Asta Aiswarya ialah sifat besar yang berarti Ida Sang Hyang Widhi Wasa meliputi semua tempat. Tidak ada tempat yang kosong bagi-Nya, semua ruang angkasa diliputi.
  4. Prapti

    Prapti dari Asta Aiswarya ialah tercapai yang berarti segala tempat tercapai oleh-Nya, kemana Ia hendak pergi, di sana Ia telah ada.
  5. Prakamya

     Prakamya dari Asta Aiswarya ialah terjadi yang berarti segala kehendak-Nya akan selalu terlaksana atau terjadi.
  6. Isitwa

    Isitwa dari Asta Aiswarya ialah raja yang berarti Ia merajai segala-galanya, dalam segala hal paling utama
  7. Wasitwa

    Wasitwa dari Asta Aiswarya ialah menguasai dan mengatasi yang berarti Ia adalah yang paling berkuasa.
  8. Yatrakamawasitwa

    Yatrakamawasitwa dari Asta Aiswarya ialah tida ada yang dapat menentang kodrat dan kehendak-Nya.

    Simbol tenyang Asta Aiswarya menggambarkan delapan sifat keagungan Sang Hyang Widhi Wasa. Asta Aiswarya disimbolkan dengan singgasana bunga teratai (pad-masana) yang berdaun bunga delapan helai (asta dala). Singgasana teratai adalah lambang kemahakuasaan-Nya. Daun bunga teratai sejumlah delapan helai lambang delapan sifat agung atau kemahakuasaan (Asta Aiswarya), yang menguasai dan mengatur alam semesta dan semua makhluk. Kekuasaan ini sebagai keseimbangan alam semersta beserta isinya.

    Sekian postingan "ASTA AISWARYA DAN BAGIAN-BAGIANYA" semoga dapat membantu salam belajar!!



Related search
  • Asta Asiswarya
  • Asta Aiswarya artinya
  • Asta Aiswarya adalah
  • Asta Aiswarya dan bagiannya
  • Asta Aiswarya dalam ajaran agama hindu
  • Pengertian Asta Aiswarya

 

Asam Basa dan Garam

Hai semua, ketemu lagi sama admin Bram yang paling....Apa kabar nih? Lama gk posting... hehehe soalnya tugas menumpuk, maklum sudah kelas 3 smp (persiapan UN). Yuk Belajar!


Asam, Basa dan Garam

Peta Konsep
                                     Peta Konsep Asam Basa Garam
                                            Peta Konsep Asam Basa Garam

A. Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.
Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa.
Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman. Untuk mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan menimbulkan perubahan warna.
1. Asam
Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan  melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).
Tabel beberapa contoh asam
Tabel Asam Kehidupan Sehari-hari
Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.
Buah yang bersifat Asam
Buah yang bersifat Asam
2.Basa
Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa.
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida.
Tabel beberapa contoh Basa
Tabel Basa Kehidupan Sehari-hari

Perbedaan Sifat Asam dan Basa
Perbedaan Sifat Asam Basa

3. Garam
Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl).
Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.
H+ (aq) + OH- (aq) —> H2O (â„“)
Asam       Basa               Air
Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan.
Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam.
Mari kita simak contoh reaksi pembentukan garam berikut!
Asam + Basa —> Garam + Air
Asam klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air
HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na Cl (aq) + H2O (â„“)
Asam             Basa                 Garam             Air
Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.
Tabel beberapa contoh garam
Tabel Garam Kehidupan Sehari-hari
Tabel Garam Kehidupan Sehari-hari
4. Larutan Asam, Basa, dan Garam Bersifat Elektrolit
Ketika seseorang mencari ikan dengan  menggunakan ”setrum” atau aliran listrik yang berasal dari aki,  apa yang terjadi setelah beberapa saat ujung alat yang telah dialiri arus listrik itu dicelupkan ke dalam air sungai? Ternyata ikan yang berada di sekitar ujung alat itu terkena aliran listrik dan pingsan atau mati.
Apakah air dapat menghantarkan listrik?
Sebenarnya air murni adalah penghantar listrik yang buruk. Akan  tetapi bila dilarutkan asam, basa, atau garam ke dalam air maka larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Zat-zat yang larut dalam air dan dapat membentuk suatu larutan yang menghantarkan arus listrik dinamakan larutan elektrolit. Contohnya adalah larutan garam dapur dan larutan asam klorida. Zat yang tidak menghantarkan arus listrik dinamakan larutan nonelektrolit. Contohnya adalah larutan gula dan larutan urea.
Untuk mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik atau tidak, dapat diuji dengan alat penguji elektrolit. Alat penguji elektrolit sederhana terdiri dari dua elektroda yang dihubungkan dengan sumber arus listrik searah dan dilengkapi dengan lampu, serta bejana yang berisi larutan yang akan diuji. Mari kita lakukan kegiatan berikut untuk mengetahui apakah asam, basa, dan garam dapat menghantarkan arus listrik.

B. Identifikasi Asam, Basa, dan Garam
Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.
Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan.
1. Identifikasi dengan Kertas Lakmus
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut.
a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
Identifikasi Kertas Lakmus
Identifikasi Kertas Lakmus
2. Identifikasi Larutan Asam dan Basa Menggunakan Indikator Alami
Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa.  Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa.
Indikator Alami
Indikator Alami
Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu (dalam keadaan netral). Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.
C. Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan
1. Kekuatan Asam dan Basa
Kekuatan suatu asam atau basa tergantung bagaimana senyawa tersebut dapat diuraikan menjadi ion-ion dalam air. Peristiwa terurainya suatu zat menjadi ion-ionnya dalam air disebut ionisasi. Asam atau basa yang terionisasi secara sempurna dalam larutan merupakan asam kuat atau basa kuat. Sebaliknya asam atau basa yang hanya terionisasi sebagian merupakan asam lemah atau basa lemah.
Jika ingin mengetahui kekuatan asam dan basa maka dapat dilakukan percobaan sederhana. Perhatikan nyala lampu saat mengadakan percobaan uji larutan elektrolit. Bila nyala lampu redup berarti larutan tergolong asam atau basa lemah, sebaliknya apabila nyala lampu terang berarti larutan tersebut tergolong asam atau basa kuat.
Uji Kekuatan Asam Basa
Uji Kekuatan Asam Basa
Asam kuat atau asam lemah pada konsentrasi yang sama menghantarkan listrik yang berbeda. Nyala lampu pada Gambar (a) tampak redup. Ini berarti larutan yang diuji berupa asam lemah atau basa lemah. Adapun pada Gambar (b) lampu menyala terang, menandakan bahwa larutan yang diuji berupa asam kuat atau basa kuat.
2. Derajat Keasaman dan Kebasaan (pH dan pOH)
Pada dasarnya derajat/tingkat keasaman suatu larutan (pH = potenz Hydrogen)) bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+ semakin asam larutan tersebut.
Umumnya konsentrasi ion H+ pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+ dan secara matematika dinyatakan dengan persamaan
pH = – log (H+)
Analog dengan pH, konsentrasi ion OH– juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH (Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut.
pOH = – log (OH-)
Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0—14.
a. Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.
b. Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.
c. Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.
Jumlah harga pH dan pOH = 14. Misalnya, suatu larutan memiliki pOH = 5, maka harga pH = 14 – 5 = 9. Harga pH untuk beberapa jenis zat yang dapat kita temukan di lingkungan sehari-hari dinyatakan dalam Tabel.
Tabel Harga pH untuk Beberapa Jenis Zat
Tabel pH
Tabel pH
3. Menentukan pH Suatu Larutan
Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, larutan indiaktor, dan pH meter.
a. Indikator Universal.
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.
b. Indikator Kertas (Indikator Stick)
Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.
Indikator Universal
Indikator Universal
c. Larutan Indikator
Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah  larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning.
Larutan Asam Basa
Larutan Asam Basa
Larutan Indikator
Larutan Indikator
Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10.
d. pH Meter
Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.
pH meter digital
pH meter digital
PH meter elektronik
PH meter elektronik

Friday, August 5, 2016

Kinematika Gerak

Hai semua, ketemu lagi sama admin Bram yang paling.... kali ini Admin akan membawakan pelajaran fisika yaitu KINEMATIKA GERAK. Lanjut Belajar!

A. Pendahuluan dan Pengertian

Gerak di dalam ilmu fisika didefinisikan sebagai perubahan tempat atau kedudukan baik hanya sekali maupun berkali-kali. Di dunia sains, gerak memiliki nilai besaran skalar dan vektor. Kombinasi dari kedua besaran tersebut dapat menjadi besaran baru yang disebutkecepatan dan percepatan. Gerakan pada sebuah benda umumnya dipengaruhi oleh dua jenis energi, yakni Energi Potensial dan Energi Kinetik.  Suatu benda  dikatakan bergerak apabila kedudukannya berubah terhadap acuan/posisi tertentu. Suatu benda dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap suatu acuan tertentu. Konsep mengenai gerak yang dirumuskan dan dipahami saat ini didasarkan pada kajian Galileo dan Newton. Cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak disebut mekanika. Mekanika terdiri dari kinematika dan dinamika.
(baca juga Recount Text
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut. Sedangkan dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak dengan menganalisis seluruh penyebab yang menyebabkan terjadinya gerak tersebut. Seperti apa yang menyebabkan sebuah bulu ayam jatuh tidak bersamaan dengan kertas yang diremas. Padahal menurut Galileo semua benda akan jatuh bersamaan jika dijatuhkan dari ketinggian yang sama.

B. Gerak Lurus

Gerak lurus adalah gerakan suatu benda/obyek yang lintasannya berupa garis lurus (tidak berbelok-belok). Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Seperti gerak kereta api di rel yang lurus.

1. Posisi

Posisi atau kedudukan adalah suatu kondisi vektor yang merepresentasikan keberadaan satu titik terhadap titik lainnya yang bisa dijabarkan dengan koordinat kartesius, dengan titik (0,0) adalah titik yang selain dua titik tersebut namun masih berkolerasi atau salah satu dari dua titik tersebut.

2. Jarak dan Perpindahan

Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Jarak merupakan besaran skalar karena tidak bergantung pada arah. Oleh karena itu, jarak selalu bernilai positif. Besaran jarak adalah ‘s’.
Perpindahan adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda dari keadaan awal ke keadaan akhirnya. Perpindahan merupakan besaran vektor (untuk lebih jelasnya, simak gambar di bawah). Perpindahan hanya mempersoalkan jarak antar kedudukan awal dan akhir suatu objek. Besaran perpindahan adalah ‘d’. Untuk mengetahui perbedaan antara jarak dan perpindahan, mari kita simak gambar dibawah ini:

Bram dan Ayu setiap pagi berangkat sekolah bersama-sama. Bram menempuh jarak 1400 m, yaitu menempuh 800 m dari rumahnya menuju rumah Ayu dan menempuh lagi 600 m dari rumah Ayu menuju SMPN 1 Tabanan. Namun, perpindahan Bram sejauh 1000 m dari rumahnya menuju sekolah.
(baca juga Mengetik Lebih Tenang dengan - AUTOSAVE)

3. Kelajuan dan Kecepatan

Kelajuan adalah besarnya kecepatan suatu objek. Kelajuan tidak memiliki arah sehingga termasuk besaran skalar. Rumus kelajuan adalah sebagai berikut:

rumus kelajuan


Keterangan:
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu tempuh (s)
Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Kecepatan juga bisa berarti kelajuan yang mempunyai arah. Misal sebuah mobil bergerak ke timur dengan kecepatan 60 km/jam. Rumus kecepatan tidak jauh berbeda dengan rumus kelajuan bahkan bisa dikatakan sama. Rumusnya adalah sebagai berikut:

rumus kecepatan


Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)

4. Gerak Lurus Beraturan

Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya tetap. Cara menghitung jarak dari suatu gerak beraturan. Yaitu dengan mengalikan kecepatan(m/s) dengan selang waktu(s).
rumus gerak lurus beraturan

Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)

 

5. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya lurus dan kecepatannya berubah secara beraturan/berpola. Ada dua kemungkinan GLBB, yaitu GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat. Rumus GLBB dituliskan sebagai berikut.
rumus GLBB

rumus GLBB

rumus GLBB

Keterangan:
v= kecepatan akhir atau kecepatan setelah t sekon (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (m/s2)
t = selang waktu (s)
s = jarak tempuh (m)
Selain itu, anda juga bisa menghitung jarak tempuh yang dialami benda yang bergerak lurus berubah beraturan dengan rumus luas matematika.

Percepatan adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu. Percepatan termasuk besaran vektor. Satuan SI percepatan adalah m/s2. Percepatan bisa bernilai positif dan negatif. Bila nilai percepatan positif, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan benda yang mengalami percepatan positif ini bertambah (dipercepat). Sedangkan bila negatif, hal ini berarti kecepatannya menurun (diperlambat). Jika gerak suatu benda lurus dan kecepatannya tidak berubah, maka resultan percepatannya adalah 0. Rumus percepatan adalah sebagai berikut.
rumus percepatan


 Keterangan:
a = percepatan rata-rata (m/s2)
clip_image002[13] = perubahan kecepatan (m/s)
clip_image002[15] = selang waktu (s)

C. GLBB dalam Kehidupan

1. Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas adalah gerak sebuah objek yang jatuh dari ketinggian tanpa kecepatan awal yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Benda-benda yang jatuh bebas di ruang hampa mendapat percepatan yang sama. Benda-benda tersebut jika di kenyataan mungkin disebabkan karena gaya gesek dengan udara. Rumus-rumus gerak jatuh bebas adalah sebagai berikut.
rumus gerak jatuh bebas

rumus gerak jatuh bebas

rumus gerak jatuh bebas

Keterangan:
vt = kecepatan saat t sekon (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2)
h = jarak yang ditempuh benda (m)
t = selang waktu (s)

 

2. Gerak Vertikal ke Bawah

Gerak Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus-rumus gerak vertikal ke bawah adalah sebagai berikut.
rumus gerak vertikal ke bawah

rumus gerak vertikal ke bawah

rumus gerak vertikal ke bawah


 Keterangan:
h = jarak/perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan setelah t (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
t = selang waktu (s)

 

3. Gerak Vertikal ke Atas

Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda yang dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal tertentu (v0) dan percepatan g saat kembali turun. Rumus gerak vertikal ke atas adalah sebagai berikut.
rumus gerak vertikal ke atas

rumus gerak vertikal ke atas

rumus gerak vertikal ke atas


Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol. Persamaan yang berlaku di titik tertinggi adalah sebagai berikut.

clip_image002[35]

clip_image002[37]


Keterangan:
tnaik   = selang waktu dari titik pelemparn hingga mencapai titik tertinggi (s)
v0       = kecepatan awal (m/s)
g        = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik tertinggi (m)

Saat mulai turun, persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas. Rumusnya adalah:

clip_image002[39]



Jadi, dapat disimpulkan bahwa waktu saat naik sama dengan waktu saat turun.